Salah
satu bagian penting dari filsafat koperasi ialah etika koperasi, yaitu sesuatu
yang dianggap baik atau buruk dalam tata kehidupan berkoperasi. Etika dasar
sangat erat kaitannya dengan ide dasar, artinya ide dasar meletakkan kerangka
acuan dasar nilai sedangkan etika dasar menetapkan rambu-rambu mana yang baik
dan mana yang buruk untuk dilakukan oleh para insan koperasi.
Menurut
Sven Ake Book (1994), etika dasar ini kurang banyak dibicarakan orang karena
etika lebih terkait dengan nurani dan pikiran para koperasiwan yang penuh
dedikasi. Menurut dia, etika yang paling utama dan tak boleh diabaikan adalah :
(1) Kejujuran;
Kejujuran
adalah sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada
manipulasi-manipulasi yang bisa memberi kesan lain.
(2) Kepedulian;
Kepedulian
merupakan nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan. Kepedulian artinya
dia selalu sadar (peduli) bahwa hidup tidak sendirian, bahwa setiap orang
saling membutuhkan satu sama lain (tidak egois)
(3) Kemajemukan (pendekatan demokratis);
Kemajemukan
merupakan kenyataan yang harus selalu disadari oleh para koperasiwan (insan
koperasi). Kenyataan menunjukan bahwa orang-orang yang menjalani nasib yang
sama dalam tingkat kehidupan sosial - ekonomi itu memiliki latar belakang sosial
yang berbeda-beda. Mungkin berasal dari berbagai etnis (suku bangsa), berbagai
agama, berbagai aliran politik, dll). Satu-satunya yang mengikat mereka adalah
adanya kesamaan kepentingan ekonomi meskipun berbeda etnis, agama clan aliran
politik. Oleh karena itu pikiran demokratis harus selalu ditumbuhkan agar
aspirasi setiap individu/ kelompok dapat tersalurkan dengan baik.
(4) Konstruktif (percaya kepada cara-cara
koperasi)
Para
insan koperasi harus memiliki kepercayaan bahwa permasalahan yang mereka hadapi
(skala individual, kelompok lokal, regional dan nasional) dapat diatasi dengan
cara-cara koperasi. Implikasinya ialah bahwa orang koperasi harus benar-benar
mengerti koperasi agar dia yakin bahwa koperasi bukan hanya berbeda dengan yang
lain akan tetapi juga memiliki keunggulan, komparatif jika nilai-nilai koperasi
mampu diaktualisasikan secara benar. Inilah yang dimaksud dengan perilaku atau
pikiran konstruktif yaitu merasa yakin atas keampuhan koperasi berdasarkan
karakteristiknya yang sudah dipahami dengan baik.
Disamping
keempat nilai etika dasar diatas masih ada lagi nilai etika yang perlu
diperhatikan, yaitu kesetiakawanan (kebersamaan), dan rasa tanggung jawab pada
diri sendiri, pada organisasi, dan pada masyarakat dimana koperasi itu berada.
Ide dasar dan etika dasar yang sudah menjadi nilai koperasi akan merupakan
landasan yang kokoh dalam memantapkan keperilakuan koperasi.
